Kamu pasti pernah dapat komentar seperti ini:

"Desainnya kayak kurang vibing, deh."

Terus dalam hati langsung muncul pertanyaan, "Apa, sih, maksudnya?!"

Ngomongin feedback desain, sering banget kita nemuin komentar yang super subjektif dan kurang membantu. Padahal, kalau kita bisa kasih masukan yang lebih spesifik, proses revisi bisa jauh lebih efektif dan minim drama. Nah, sebelum lanjut adu jotos di komentar atau grup kerjaan, yuk, kita belajar cara kasih feedback visual yang lebih bermanfaat!

“Kayaknya font-nya kurang gede.”

Daripada cuma bilang, "Kayaknya font-nya kurang gede," coba saranin:

🖋️
"Teksnya bisa dimainin ukurannya atau dibuat ada yang bold biar info pentingnya lebih standout."

Menyesuaikan ukuran dan ketebalan huruf bisa bikin elemen penting lebih mudah terbaca tanpa harus bikin seluruh teks membesar secara berlebihan.

“Warnanya terlalu rame.”

Daripada sekadar bilang warna kurang cocok, bisa kasih insight:

🎨
"Color palette-nya bisa dibuat lebih harmonized. Coba cari tahu soal color wheel, terus decide mau pake perpaduan yang mana. Analogous? Complementary?"

Pemilihan warna yang lebih terstruktur bisa bantu desain lebih enak dipandang dan tetap sesuai dengan tujuan komunikasinya.

“Kayak kosong gitu kelihatannya.”

Sering banget kedengeran nih yang kayak gini.
Tapi tahu nggak kalau white space atau ruang kosong itu bukan berarti desainnya belum jadi? Bisa kasih saran:

📖
"Kalau semua elemennya udah sesuai fungsi masing-masing, nggak masalah, sih, kalau kita biarkan ada ruang kosong. Biar nggak distracting buat poin utama kita."

White space justru bisa meningkatkan keterbacaan dan bikin elemen penting lebih stand out.

“**Ikon-nya blentang-blentong.”**

Lihat ikon yang bentuknya beda-beda? Jangan cuma bilang, "Ikon-nya blentang-blentong."

🔍 "Coba pilih ikon yang style-nya seragam. Mau yang outlined? Atau filled?"

Menjaga konsistensi dalam pemilihan ikon bisa bikin desain lebih profesional dan nggak berantakan.

“Rasanya berantakan aja liat slide-nya.”

Kadang kita lihat presentasi yang elemen-elemennya nggak sejajar, terus spontan komen, "Rasanya berantakan aja liat slide-nya."
Biar lebih solutif, coba kasih saran:

📏
"Alignment-nya coba diseragamin lagi. Kalau bacaannya banyak, enaknya align left. Terus kalau ada grafis, bisa taro sisi kanan kalau kosong. Pokoknya, biar flow informasi lebih clear dan terarah."

Dengan alignment yang rapi, audiens nggak perlu bingung harus fokus ke mana dulu.

Biar Feedback Ga Cuma "Ya Gitu Aja"

Desainer butuh feedback yang jelas supaya bisa revisi dengan arah yang lebih konkret. Jadi, daripada sekadar bilang "kurang menarik", yuk belajar kasih komentar desain yang lebih on-point biar nggak jadi gontok-gontokan preferensi!

Ini Poin Pentingnya, Biar Data di Slide Gampang Dicerna!

Pilih data yang penting aja: Nggak perlu semua angka atau informasi kamu masukkan. Fokus ke yang relevan dan impactful.
Kelompokkan sesuai konteks: Misalnya, urutkan berdasarkan tema, waktu, atau prioritas.
Maksimal 5 poin per kelompok: Jangan lebih, biar audiens nggak merasa "penuh" dengan informasi.

Sorting dan grouping itu kunci biar presentasi kamu lebih gampang dipahami. Audiens nggak cuma lebih fokus, tapi juga lebih cepat nangkep pesan yang kamu sampaikan. Jadi, mulai sekarang, terapin tips ini ke slide presentasi kamu, ya!

Udah Waktunya Slide Presentasi Kamu Jadi Lebih Menarik dan Gampang Dicerna!

Slide yang rapi dan menarik visualnya nggak cuma bikin audiens nyaman, tapi juga bantu mereka lebih cepat nangkep pesan penting kita. Jadi, udah waktunya slide kamu nggak cuma informatif, tapi juga attractive!

T&DON punya jawabannya lewat kelas ‘Design an Attractive Deck’ bareng Fendy Alwi! Kamu bakal bisa belajar bikin slide presentasi yang simpel, menarik, dan efektif.

Di kelas ini, kamu bakal belajar:

Gimana memanfaatkan negative space biar slide kelihatan rapi dan nggak bikin pusing.
Cara menyusun visual hierarchy biar poin penting kamu langsung kelihatan.
Teknik alignment yang bikin slide lebih rapi dan profesional.

Yuk, upgrade cara kamu bikin slide bareng T&DON sekarang! 🚀

Pelajarin Sekarang!

Cara Memberikan Feedback Desain yang On-Point (Biar Ga Jadi Gontok-Gontokan!)