
"Apa Rasanya?" shares the real stories behind big-stage presentations. Through exclusive interviews, we uncover how speakers tackle challenges, own the moment, and turn pressure into impact.

Articles by T&DON®
Insight-packed articles on presenting, storytelling, public speaking, and other conversational topics.
Presentasiin Rendang di Taiwan? | Narendra Archie Prameswara
Archie ngalamin sendiri gimana ribetnya ngejelasin kuliner legendaris ini ke audiens internasional. Bukan cuma soal masak di depan orang banyak, tapi juga ngegabungin storytelling, diplomasi budaya, dan mastiin masakannya gak gosong! Jadi, apa rasanya presentasiin rendang di Taiwan?
Presentasiin Logo IKN Nusantara? | Aulia Akbar
Dari research-based design ke presentasi di depan pemerintah, Aulia Akbar bawa logo IKN Nusantara ke panggung besar. Proses ini bukan cuma soal desain, tapi juga soal meramu narasi yang kuat dan meyakinkan di hadapan pemerintah. Jadi, apa rasanya presentasiin logo IKN Nusantara?
Presenting at the World Youth Forum in Egypt? | Yuma Soerianto
From coding in his room to speaking on a world stage, Yuma Soerianto shared his AI insights in front of 8,000 people, including the president of Egypt. How did a 19-year-old conquer a global forum? So, What Was It Like to Present at the World Youth Forum in Egypt?
Presentasiin Jamu di Forum Global? | Intan Ramaningtyas
T&DON ngobrol bareng Intan Rahmaningtyas, Co-Founder Lestari Jamuku, berbagi kisahnya memperkenalkan jamu di forum global. Gimana strategi Intan bikin jamu jadi lebih dari sekadar minuman tradisional? Dan, apa rasanya presentasiin jamu di forum global?
Presentasi Untuk Para ‘Mami’? | dr. Natasya Ayu Andamari, SpA.
dr. Tasya berbagi pengalaman menghadapi tantangan presentasi di depan ibu-ibu, mengatasi rasa takut di-judge, dan menemukan cara terbaik untuk membangun ruang diskusi yang lebih terbuka. Jadi, Apa Rasanya Presentasi untuk Para 'Mami'?
Presentasiin Grafis Nusantara di Bolzano? | Claudia Novreica
Claudia Novreica dari Grafis Nusantara menghadapi tantangan presentasi internasional pertamanya, dari menaklukkan rasa nervous, hingga menemukan peluang internasional bagi Grafis Nusantara. Jadi, Apa Rasanya Presentasiin Grafis Nusantara di Bolzano?